Presiden RI Joko Widodo mengakui anggaran pemerintah tak cukup untuk mendanai beragam proyek infrastruktur yang kini sedang digeber pemerintahahannya. Untuk itu, Jokowi meminta partisipasi investor Arab Saudi agar dapat terlibat menanamkan modalnya mendanai proyek di Indonesia.
"Saudi Arabia dan Indonesia betul-betul sangat serius meningkatkan perdagangan dan investasi di bidang ekonomi," kata Presiden saat membuka pertemuan bisnis dan investasi di Jeddah, Sabtu petang waktu setempat (12/9/2015).
Presiden Jokowi berupaya meyakinkan bahwa Indonesia merupakan destinasi investasi yang menarik bagi kalangan investor.
"Kami ke negara-negara Teluk yang kami kunjungi pertama kali adalah Saudi Arabia, kita yakini saudara yang dekat dan kami yakini bahwa hubungan ekonomi ini benar-benar akan meningkat dalam waktu dekat," kata Presiden.
Pembangunan infrastruktur terutama di bidang perhubungan dan juga terkait pertanian memang menjadi fokus pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla. Presiden Jokowi pun membeberkan sejumlah proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan.
"Perlu saya sampaikan Indonesia saat ini berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur baik berupa 24 pelabuhan laut, 15 airport baru, jalan tol 1.000 km, jalan antarprovinsi 2.600 km, dam ada 49 dan pembangkit listrik ada 35.000 MW dan juga kita kembangkan transportasi massal di 23 kota-kota besar, tentu anggaran belanja negara kita tidak cukupi bangun ini karena itu kita undang investor terutama dari saudara kami Saudi Arabia," kata Kepala Negara.
Presiden mengatakan dengan pendekatan antarbisnis dengan bisnis dan antarpemerintah maka diyakini kerjasama kedua negara akan terus meningkat.
Saat menghadiri forum investasi dan bisnis tersebut, Presiden didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Thomas Lembong, Menlu Retno P Marsudi dan sejumlah pejabat lainnya. Dari kalangan pebisnis Arab Suadi hadir berbagai kalangan dan juga ketua kamar dagang Jeddah. (
Rimanews)
0 Comments