Sejumlah peristiwa menarik dan penting terjadi selama pekan ini. Kami rangkumkan untuk Anda di sini.
Ahmed Mohamed, seorang siswa 14 tahun, diamankan polisi di sekolah setingkat SMA, di Irving, Texas, Amerika Serikat, Senin (14/9/2015).
Sebuah jam rakitan hasil kreasinya, yang dicurigai sebagai bom menjadi alasan penangkapan bocah muslim itu.
Mengutip laporan Mic, Ahmed semula membawa jam hasil kreasinya itu untuk ditunjukkan kepada guru pelajaran tekniknya. Namun, alarm jam digital itu berdering saat kelas Bahasa Inggris berlangsung.
Seorang guru yang melihat peristiwa itu agaknya bertindak terlalu jauh, dengan melaporkannya ke polisi.
Aparat keamanan pun membawa Ahmed ke pusat penahanan remaja. MerujukWashington Post, dalam proses interogasi petugas kepolisian berulang kali mengulang (baca: membesar-besarkan) nama belakang Ahmed.
Ia baru dibebaskan dari kemungkinan tuntutan hukum dua hari setelahnya, Rabu (16/9/2015).
Anggota DPR kembali jadi sorotan. Di tengah lesunya perekonomian, mereka mengusulkan kenaikan tunjangan. Permintaan itu tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Tunjangan yang diusulkan naik meliputi tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi intensif, tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran hingga bantuan langganan listrik dan telepon.
"Memang ada permintaan dari BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) ke pemerintah untuk perbaikan tunjangan anggota," kata anggota BURT, Irma Suryani, seperti dikutip Kompas, Selasa (15/9/2015).
Dua WNI, Ladiri (28 tahun), dan Badar (29 tahun), yang disandera kelompok bersenjata di Papua akhirnya dibebaskan, Kamis (17/9/2015) malam waktu setempat. Kedua WNI yang disandera sejak 11 September lalu itu dibebaskan pasukan tentara keamanan Papua Nugini.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kelompok penyandera memiliki hubungan dengan pegiat hak asasi manusia Papua. "Pemerintah akan dalami siapa yang bertanggung jawab. Info sementara, pelaku ialah kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok yang sering menyuarakan tuduhan pelanggaran HAM di Papua," katanya seperti dilansir CNNIndonesia.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, digelincirkan dari kursi kepemimpinan Partai Liberal.
Abbott dikalahkan oleh penantangnya, Malcolm Turnbull, mantan menteri komunikasi Australia, dalam pemungutan suara internal partai, Senin (14/09), dengan hasil suara 54-44.
Keberhasilan Turnbull melengserkan Abbott mengantarkannya sebagai perdana menteri Australia yang baru, demikian BBC Indonesia.
Dalam parlemen Australia, siapapun yang memimpin Partai Liberal otomatis menjabat sebagai Perdana Menteri Australia. Partai Liberal merupakan partai paling senior dalam koalisi konservatif yang menguasai pemerintahan.
Di hadapan media, sang PM baru menyatakan bahwa Australia "akan [berada di bawah] pemerintahan liberal yang berkomitmen pada kebebasan, individu, dan pasar."
Kekuatan militer Indonesia paling unggul dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya versi situs Global Firepower. Indonesia menempati peringkat ke-12 dari 126 negara di dunia, di atas Thailand (peringkat ke-20), Vietnam (21), Singapura (26), dan Malaysia (35). Pada Januari 2015, peringkat kekuatan militer Indonesia ada di posisi 19 dunia setelah di tahun 2013 sempat berada di urutan ke-15.
Gempa bumi berdaya 8,3 skala Richter mengguncang lepas pantai Cile pada Rabu malam (16/9) waktu setempat atau Kamis pagi WIB.
Pihak berwenang AS itu menyebutkan bahwa guncangan terjadi di samudera Pasifik sekitar pukul 19.54 malam waktu setempat dengan episentrum 228 km sebelah barat daya ibu kota Cile, Santiago, dan kedalaman 12 km.
Menurut pihak berwenang, sekitar satu juta orang yang mendiami daerah pesisir telah diungsikan menyusul luapan air laut yang kian meluas.
Sejauh ini, tercatat sedikitnya lima orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Hasil Puslabfor Mabes Polri mengungkap penembakan di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan dalam jarak 35,830 meter.
"Setelah dilakukan uji balistik, pecahnya kaca jendela diakibatkan anak peluru dari luar gedung arah fly over," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Suharsono, di Mabes Polri, seperti ditulis Tempo.
Proyektil tersebut diketahui berkaliber sembilan milimeter dengan berat delapan gram dan panjang 18,02 milimeter. Proyektil diperkirakan ditembakkan dari senjata rakitan laras berkaliber sembilan milimeter.
(sumber)
0 Comments