Kalau iya, berarti kamu adalah salah satu pelaku overthinking.
Overthinking, secara gamblang, berarti berpikir terlalu banyak, atau melebih-lebihkan keadaan. Akibatnya, sebuah situasi bisa jadi terlihat lebih besar dan menakutkan daripada aslinya. Sesuatu yang sebenarnya positif bahkan bisa terlihat menjadi negatif berkat kebiasaan berpikir terlalu banyak ini.
Apa yang bisa kamu lakukan untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi hal ini? Henrik Edberg berbagi tipsnya mengembangkan sembilan kebiasaan untuk menghentikan overthinking yang juga bisa kamu coba.
- Lihat gambaran besarnya
Ketika kamu mendapatkan dirimu lagi-lagi berpikir terlalu jauh tentang sesuatu, tanyakan pada dirimu sendiri: apakah hal ini akan berpengaruh lima tahun dari sekarang? Atau bahkan lima minggu dari sekarang?
Jawabanmu bisa sangat membantu dalam memposisikan situasimu pada keadaan yang seharusnya sehingga tidak lagi terlihat terlalu besar. Dengan begitu, kamu bisa memfokuskan waktu dan energimu dalam mengambil keputusan-keputusan yang benar-benar kamu butuhkan.
- Biasakan mengambil keputusan dalam batas waktu yang singkat
Ketika kamu memiliki terlalu banyak waktu dalam menentukan pilihan, kamu dihadapkan pada kesempatan untuk berpikir terlalu jauh yang sangat beresiko. Maka dari itu, buatlah tenggat waktu dalam kehidupanmu sehari-hari, baik untuk hal-hal yang kecil dan juga yang besar.
Inilah yang dilakukan oleh Edberg:
– Untuk membuat keputusan kecil seperti kapan harus mencuci tumpukan piring kotor, membalas email, atau berolahraga, biasanya ia memberikan dirinya sendiri kurang dari 30 detik
– Untuk membuat keputusan lain yang lebih besar dan biasanya membutuhkan waktu berhari-hari, ia hanya memberikan dirinya sendiri sekitar 30 menit, atau hingga akhir jam kerja hari itu
- Jadilah orang yang aktif beraksi
Potong pikiran-pikiran negatifmu, dan mulailah beraksi. Tulis langkah-langkah kecil satu persatu beserta tenggat waktu, kemudian lakukanlah. Dengan membagi sebuah tugas menjadi bagian-bagian kecil, kamu bisa melihat bahwa sebenarnya tugas itu tidak sebesar yang kamu takutkan, dan sangat bisa kamu lakukan dengan baik.
- Sadari bahwa kamu tidak bisa mengendalikan semuanya
Tentu, seperti manusia normal lainnya, kamu berharap hidupmu bisa berjalan dengan lancar. Ketika kamu berpikir terlalu panjang tentang sesuatu, bisa jadi kamu sedang berusaha untuk mengendalikan keadaan, supaya kamu tidak harus berhadapan dengan situasi yang menempatkanmu di posisi yang merugikan. Sayangnya, tidak semua hal dalam hidup dapat kamu kendalikan.
Kabar buruknya, hal-hal yang tidak kamu inginkan dalam hidup akan terjadi—itu pasti. Kabar baiknya, kamu memerlukan hal-hal itu untuk berkembang menjadi orang yang lebih baik. Lihatlah semua idolamu dan orang-orang yang kamu kagumi: mereka, pada beberapa titik dalam hidup mereka, pasti juga pernah gagal. Tapi kegagalan mereka tidak menghentikan mereka, justru dianggap pembelajaran. Dan kalau mereka bisa melakukannya, kamu juga bisa.
- Berhentilah berpikir ketika kamu tahu kamu sedang tidak dapat berpikir jernih
Sangat mudah jatuh ke putaran negatif ketika memikirkan sesuatu saat kamu sedang tidak fit, seperti waktu kamu lapar atau mengantuk. Ketika kamu menyadari ini, segeralah katakan pada dirimu sendiri, “tidak, aku tidak akan berpikir tentang hal ini sekarang.”
Buatlah dirimu nyaman. Jika kamu lapar, makanlah. Jika kamu lelah, istirahatlah. Ketika kamu sudah merasa seperti dirimu sendiri dan bisa berpikir jernih, mulailah berpikir kembali dan ambillah keputusan. Memang tidak mudah, tapi dengan latihan kamu pasti bisa melakukannya.
- Jangan tenggelam dalam ketakutan yang ambigu
Sesuatu yang timbul dari kebiasaan berpikir terlalu panjang seringkali adalah rasa takut. Pikiranmu bisa saja mulai menayangkan skenario-skenario buruk ketika berpikir tentang melakukan sesuatu. Jika itu terjadi, tanyakanlah pada dirimu sendiri:
Hal terburuk apa yang mungkin terjadi?
Kemungkinan besar, hal tersebut tidak seburuk yang kamu bayangkan. Ketika kamu sudah mengetahui apa yang bisa saja terjadi, kamu juga bisa berpikir tentang apa yang bisa kamu lakukan untuk menghindari atau menanggulangi hal tersebut, jika benar-benar terjadi.
Ketika kamu telah menyadari apa yang mungkin terjadi dan apa yang bisa kamu lakukan, keputusan yang kamu buat dapat terasa ringan, dan kamu dapat melaksanakannya dengan percaya diri.
- Olah raga
Mungkin kamu pikir, tips yang satu ini terdengar aneh. Yang tidak aneh adalah manusia dapat melepaskan stres dan kecemasan ketika berolahraga, sehingga membantu dalam proses berpikir jernih. Selain itu, memiliki tubuh yang sehat sama sekali tidak merugikan buatmu, bukan?
- Habiskan waktu lebih banyak pada “saat ini”
Dengan mencurahkan perhatianmu pada masa sekarang, kamu bisa mengurangi waktumu mengkhawatirkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan atau menyesali hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu.
Tiga cara Edberg dalam menghubungkan kembali dirinya dengan masa sekarang adalah:
– Pelan-pelan. Lakukan segalanya pelan-pelan. Contohnya, berjalanlah lebih pelan, melangkahlah lebih pelan, dan berbicaralah lebih pelan. Dengan begitu, kamu bisa menjadi lebih sadar dengan bagaimana kamu menggunakan tubuhmu dan apa yang terjadi di sekitarmu.
– Katakan pada dirimu sendiri: aku sekarang… Aku adalah X. Sekarang, X bisa saja sedang menggosok gigi. Atau berjalan-jalan di taman. Atau mencuci piring. Hal ini bisa membantumu menghentikan pikiran mengawangmu dan fokus kembali pada apa yang terjadi saat ini.
– Ganggu dan hubungkan kembali. Jika kamu merasa bahwa kamu sedang tenggelam dalam pikiranmu yang terlalu jauh, ganggulah dirimu sendiri dengan berkata: BERHENTI! Kemudian hubungkanlah dirimu pada masa sekarang dengan memfokuskan diri pada apa yang terjadi di sekitarmu sekitar 1-2 menit. Rasakan, dengarkan, lihatlah sekelilingmu.
- Habiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang tidak memiliki kebiasaan overthinking
Lingkungan sosialmu berpengaruh banyak—tidak hanya orang-orang dan kelompok yang dekat denganmu, tapi juga segala hal yang kamu baca, dengar dan tonton—blog, buku-buku, forum, film-film, dan musik di hidupmu.
Jadi ingat-ingatlah, apakah ada sesuatu atau seseorang yang membuatmu tenggelam dalam kebiasaan burukmu berpikir terlalu panjang itu? Lalu pikirkanlah juga tentang orang-orang atau sumber yang memiliki efek baik bagimu. Ketika kamu menemukannya, kurangilah waktumu berinteraksi dengan para pengaruh buruk, dan gunakan waktu lebih itu untuk berinteraksi dengan para pengaruh baik. Begitulah tips dari Edberg. Bagaimana caramu menghentikan kebiasaan overthinking?
(sumber)
0 Comments