Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Ni Ketut Kurniawati kaget bukan kepalang saat mendengar ledakan menyerupai bom di kantornya. Dengan kondisi panik, wanita berjilbab, itu berusaha lari keluar kantor. Tapi sial, saat ia hendak lari keluar ada lima perampok bersenjata api yang berdiri di pintu masuk kantor BI Malang.
Ni Ketut pun berbalik lari ke belakang kantor sambil menangis. Sedangkan, kelima perampok bersenjata api merangsek ke dalam dan memecahkan kaca pelayanan di kantor BI. "Awalnya saya mendengar ledakan. Lalu satpam teriak ada bom dan menyuruh pegawai keluar kantor. Kebetulan posisi kerja saya di depan," kata Ketut. "Saya langsung lari keluar, tapi di depan ada rampok yang bawas senjata api. Saya balik lari ke belakang sambil nangis."
"Saya tidak tahu kalau aksi ini hanya simulasi. Saya mengira ini aksi perampokan sungguhan," tambah dia.
Ia baru sadar aksi perampokan itu hanya simulasi, setelah diberitahu anggota Den B Pelopor Sat Brimob Polda Jatim.
Petugas berusaha menenangkannya sambil memberitahu kalau aksi ini hanya simulasi. "Saya dikasih minum sama petugas, dan diberitahu kalau ini hanya simulasi," ujarnya. Menurutnya, kegiatan pelaksanaan simulasi memang rahasia. Semua pegawai tidak ada yang tahu kalau ada simulasi. Semua pegawai juga mengira aksi perampokan ini sungguhan.
"Tidak ada yang tahu kalau ada simulasi ini. Memang seperti sungguhan," katanya. Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dudi Herawadi mengatakan simulasi ini diselenggarkan untuk mengetes kesiapan petugas keamanan dan pegawai di kantor BI Malang apabila terjadi aksi teror dan perampokan.
Ia baru sadar aksi perampokan itu hanya simulasi, setelah diberitahu anggota Den B Pelopor Sat Brimob Polda Jatim.
Petugas berusaha menenangkannya sambil memberitahu kalau aksi ini hanya simulasi. "Saya dikasih minum sama petugas, dan diberitahu kalau ini hanya simulasi," ujarnya. Menurutnya, kegiatan pelaksanaan simulasi memang rahasia. Semua pegawai tidak ada yang tahu kalau ada simulasi. Semua pegawai juga mengira aksi perampokan ini sungguhan.
"Tidak ada yang tahu kalau ada simulasi ini. Memang seperti sungguhan," katanya. Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dudi Herawadi mengatakan simulasi ini diselenggarkan untuk mengetes kesiapan petugas keamanan dan pegawai di kantor BI Malang apabila terjadi aksi teror dan perampokan.
(sumber)
0 Comments