Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Perubahan Bentuk KTP di Indonesia Sejak Jaman Penjajahan hingga E-KTP

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah benda kecil, namun penting untuk kita bawa ke manapun kita pergi. Kartu ini adalah salah satu bentuk legalitas kita sebagai Warga Negara Indonesia.  Kartu.

Tahukah anda, bahwa dalam sejarahnya, Indonesia pernah memiliki 9 bentuk KTP. Kartu-kartu tersebut sudah dikeluarkan sejak jaman sebelum kemerdekaan. Berikut Boombastis menunjukkan transformasi KTP sejak jaman Hindia Belanda hingga sekarang.

1. KTP Jaman Penjajahan Belanda

KTP ini diberlakukan di jaman penjajahan belanda. Ketika itu, KTP disebut dengan Sertifikat Kependudukan. Tanda pengenal ini dikeluarkan oleh pejabat Hindia Belanda yang disebut juga Hoofd van plaatselijk atau kepala pemerintahan wilayah.
KTP Jaman Penjajahan Belanda
KTP Jaman Penjajahan Belanda [ImageSource]
Pada masa ini, KTP dicetak di sebuah kertas berukuram 15×10 cm. Untuk mendapatkan identitas ini, seseorang harus membayar administrasi sebesar 1.5 gulden atau sekitar Rp.9.700 di harga sekarang.

2. KTP Jaman Penjajahan Jepang

Ketika Jepang menjajah Indonesia dan menggantikan kedudukan Belanda, mereka mengubah sistem administrasi kependudukan. Salah satu cara mereka adalah dengan mengubah KTP dengan KTP baru.
KTP Jaman Penjajahan Jepang
KTP Jaman Penjajahan Jepang [ImageSource]
KTP versi negara sakura ini disebut dengan KTP Propaganda, sebab bagian penduduk yang memegang kartu ini secara tidak langsung menyatakan dirinya setia terhadap kepemimpinan Jepang di Nusantara.

3. KTP di Awal-awal Kemerdekaan

KTP Pada masa ini disebut dengan Surat Tanda Kewarganegaraan Indonesia. Kartu ini dicetak di atas kertas tanpa laminating. Kartu ini berlaku sejak 1945 hingga tahun 1977.
KTP di Awal-Awal Kemerdekaan
KTP di Awal-awal Kemerdekaan [ImageSource]
Penulisan pada KTP ini ada yang berupa ketikan mesin tik, namun ada pula yang ditulis dengan tangan. Kala itu, KTP di masing-masing daerah di Indonesia berbeda. Pada jaman itu, orang-orang menggunakan sarung kulit untuk menyimpan KTP.

4. KTP Periode 1967-1970

Pada tahun 1976, desain KTP Indonesia mengalami sedikit revisi. Namun, KTP ini hanya bertahan selama tiga tahun saja.
KTP Periode 1976-1970
KTP Periode 1976-1970 [ImageSource]
Di KTP ini, Kepala Urusan Pendaftaran Penduduklah yang membubuhkan tandatangannya untuk legalitas.

5. KTP Periode 1970- 1977

Jika desain KTP yang sebelumnya hanya berupa kertas, maka KTP yang satu ini sudah dilengkapi dengan sampul berupa hardcover.
KTP Periode 1970-1977
KTP Periode 1970-1977 [ImageSource]
Meski bentuknya berubah drastis, namun isi dan keterangan di KTP sama seperti versi sebelumnya.

6. KTP Kuning

KTP ini digunakan pada tahun 1977 hingga tahun 2002 dan dikenal sebagai KTP Kuning. Perubahan dari KTP sebelumnya menjadi KTP berikut ini tidaklah terlalu mencolok.
KTP Kuning
KTP Kuning [ImageSource]
KTP penduduk Jakarta ditandatangani oleh lurah, sementara penduduk di luar Jakarta ditandatangani oleh pejabat camat.

7. KTP Periode 2002-2004

KTP berikut ini tidak mengalami banyak perubahan dibanding KTP sebelumnya. Hanya saja, lembaran data identitas pemilik berubah menjadi warna kuning.
KTP Periode 2002-2004
KTP Periode 2002-2004 [ImageSource]
Sama dengan ketentuan sebelumnya, KTP penduduk Jakarta ditandatangani oleh Lurah. Sementara KTP penduduk luar Jakarta disahkan oleh camat.

8. KTP Darurat Militer Aceh

Ketika Aceh memasuki masa Darurat Militer Aceh di tahun 2003, wilayah ini memiliki desain KTP yang berbeda dari daerah Indonesia lainnya. KTP ini disebut juga dengan KTP merah putih. KTP ini memang agak berbeda dari KTP sebelumnya dengan lambang bendera merah putih dan garuda.
KTP Darurat Militer Aceh
KTP Darurat Militer Aceh [ImageSource]
Pada bagian belakang, selain pengesahan yang dilakukan oleh camat, KTP ini juga ditandatangani oleh Komandan Rayon Militer juga Kepala Sektor Kepolisian. Pemakaian KTP ini berakhir seiring berakhirnya konflik di Aceh pada tahun 2004.

9. KTP Nasional

Pada periode ini, KTP disebut dengan KTP Nasional, karena satu daerah dengan daerah lain tidak memiliki perbedaan warna ataupun lambang. KTP ini berlaku sejak tahun 2004 hingga tahun 2010. KTP ini dicetak dengan bahan dasar plastik.
KTP Nasional
KTP Nasional [ImageSource]
Pengawasan KTP ini dilakukan dari mulai pihak RT/RW hingga jenjang di atasnya. Tidak seperti KTP versi sebelumnya, KTP ini boleh dipakai di seluruh Indonesia.

10. E- KTP

KTP yang sempat menimbulkan kontroversi ini mulai berlaku sejak 2011. Dari segi bentuk, KTP ini tidak mengalami banyak perubahan dari versi sebelumnya.
E-KTP
E-KTP [ImageSource]
Namun, KTP ini dilengkapi dengan microchip sebagai tempat penyimpanan data. KTP ini memiliki metode identifikasi yang akurat, sehingga berlaku secara Internasional.

(sumber)

Post a Comment

0 Comments