Merpati (14) dan Mawar (14) gamblang menceritakan pengalamannya "jual diri" di salah satu cafe sekitar sekolah mereka, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 29, Makassar. Tribun menemui dua siswa yang disamarkan namanya itu untuk mengungkap praktik seks komersial yang melanda siswa SMP di Makassar. Praktik "jual perawan" di SMPN 29 terungkap ketika sejumlah orangtua murid mendatangi sekolah ini.
Para orangtua "memngamuk" di sekolah memprotes guru bidang konseling (BK) yang menuding beberapa siswa di sekolah ini sudah tidak perawan lagi. Psikolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Umniyah Saleh SPsi MPsi, mengatakan, banyak faktor sehingga anak SMP yang baru belasan tahun terlibat dalam perdagangan sek. "Ingat, masa SMP adalah masa puberitas. Faktor ekonomi selalu menjadi alasan yang paling kuat untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Perdagangan sek menjadi jalan pintas untuk mendapat uang," kata Uminyah.(Lihat, Gaya Hidup Masa Puberitas).
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan akan menjalankan protokol geledah siswa ketika mendengar adanya informasi praktik prostitusi di sekolah.
(sumber)
0 Comments